PERBEDAAN PRIA & WANITA : Keperkasaan dan Kelembutan

Seluruh dunia ini yang saya belum kunjungi tinggalah Afrika dan Russia (hingga saat ini th 2002), selebihnya sudah, baik Amerika, Australia, Eropa Barat, Eropa Timur, Hongkong, Taiwan, China, Korea, Emirat Arab dan Israel. Sementara untuk di Indonesia, saudara bisa sebut salah satu propinsi mana saja termasuk propinsi yang baru dibentuk akhir-akhir ini, maka saya akan menyebutkan 3 sampai 6 kabupaten di propinsi itu yang dalam waktu 5 th terakhir ini saya kunjungi.

Yang menarik bagi saya, saya menjumpai diseluruh muka bumi ini baik kota besar atau pelosok pedalaman Kalimantan Timur, Irian atau tempat lainnya, baik daerah kantong Kristen di Minahasa atau kantong islam di Sunda, agama apapun, budaya apapun, kaya atau miskin, kota atau desa, sama, saya menjumpai iklan, toko, kios yang menjual semacam Viagra, X-gra, Valiant, Kuku Bima, Pasak Bumi, Ramuan Madura, Qaromah dan sejenisnya yang menawarkan menjadikan pria perkasa dan tahan lama.

Iklan, media, internet, buku-buku, film sex semua bermuara pada pembentukan opini bahwa laki-laki harus perkasa dan tahan lama untuk memuaskan wanita. Bisnis produk dibidang ini, baik itu berupa obat, multi vitamin, suplemen, bahan alami, juice, minuman penyegar, minuman kuat, jamu dan bentuk lainnya yang diposisikan dan dipromosikan berkonotasi memberikan vitalitas laku keras dipasar.

Sayapun hampir-hampir tergoda untuk mengkonsumsinya. Namun sebelumnya saya sempat bertanya dan berkomunikasi dengan isteri saya. Suatu kali di kamar tidur, saya bertanya kepadanya: “Yaaaang apa dan bagimana sih yang membuat kamu puas?” Dia menjawab: “Kamu mendengar dan bercerita saya bahagia, kamu terbuka soal keuangan dan melibatkan saya dalam kehidupan dan kegiatanmu saya bahagia, kamu pengertian dan sayang anak-anak saya bahagia” “Aah.. bukan itu... maksud saya dalam hal sex” Dia menjawab yang mengejutkan saya; “Saya dipeluk saja sudah puas”. Karena saya sudah janji dalam hati, malam itu saya akan puaskan isteri saya, apapun jawabannya saya akan melakukannya, maka saya peluk dia, dan benar begitu puasnya tidak lama lagi dia tidur. Isteri saya tidur setelah dipeluk, sementara saya justru tidak bisa tidur!.
Hal sederhana ini menyentakkan saya, betapa ada perbedaan yang cukup besar antara pria dan wanita, dan kita perlu mengerti, menyadari, menerima. Ini akan membangun pernikahan yang kuat. Pria mendambakan, terobsesi untuk menjadi kuat dan perkasa, sementara belum tentu itu yang diinginkan oleh isterinya, sebagai hal yang utama. Seolah-olah ada putus komunikasi antara suami dan isteri. Masing-masing berkomunikasi dengan majalah, internet dan dijejali oleh masukkan dari media, dan ingin memuaskan fantasinya dan bukan pasangannya.

Hai para pria, engkau tidak perlu merasa minder kalau engkau hanya mampu ‘bertempur’ dalam beberapa menit saja. Asalkan engkau memuaskan pasanganmu dalam bidang sisi kehidupan lainnya. Wanita hidup dan merangkai semua bagian hidupnya dengan hatinya, menjadikan semuanya berkesinambungan. Wanita lebih perlu dipuaskan ‘perasaannya’, emosinya, hatinya, maka tubuhnya akan mengikuti.

Hai para pria engkau juga tidak perlu minder dengan ‘punyamu’ yang cuma 11 cm atau bahkan kurang, karena penelitian menunjukkan laki-laki diseluruh muka bumi rata-rata 11-13 cm sedangkan dalamnya liang vagina hanya 7-9 cm saja. Engkau tidak perlu mencari-cari obat yang aneh-aneh untuk memperbesar dan memperpanjang. Engkau tidak perlu mencari obat kuat. Yang engkau perlukan adalah menjadi laki-laki yang memiliki ‘kelembutan’ empati dan simpati, perhatian, pengertian dan kasih sayang.

Jika wanita perlu waktu yang lebih lama untuk puas, maka ‘lama’ ini bukan hanya saat ‘bertempur’, tetapi waktu pemuasan bisa dimulai ketika makan pagi engkau mulai memujinya, siang hari engkau menelphonenya, pulang kantor engkau mendengarnya sambil memijit kakinya atau mengelus punggungnya, engkau memperhatikannya, engkau menerimanya, maka saat bercinta itu hanya klimaksnya saja.

Mengenai keperkasaan, sebenarnya wajar-wajar saja, dan perolehlah dengan cara yang wajar, melalui istiharat, olah raga yang teratur. Jika jantung kuat, aliran darah lancar serta penguasaan diri, penguasaan hati dilatih engkau akan bisa lama bertahan (Ejakulasi sebenarnya ada miripnya dengan kencing, bahkan otot yang menahan adalah otot yang sama, yang kita bisa menahannya. Jika hendak memuncak, tahan dan atur nafas engkau bisa mengaturnya). Hentikan rokok, alkohol, kebiasaan tidur larut malam, yang tidak baik buat jantung dan aliran darah. Penggunaan obat kuat perangsang hanya memberikan efek sementara tetapi dalam jangka panjang merusak tubuh. Bahkan berbahaya karena memacu jantung terlalu cepat, beberapa kasus membuat orang meninggal.

Saya sampaikan prinsip; “bahwa hati dan juga pikiran atau jiwa mempengaruhi tubuh”. Jadi aspek yang paling penting untuk dirubah adalah pikiran dan bukan minum obat kuat. Engkau akan melakukan yang engkau yakini bisa melakukan dan yang engkau katakan bisa melakukan. Fantasikan/ pikirkan 10 menit engkau akan mampu 10 menit. Latihlah penguasaan diri, latihan nafas, tidak bernafsu, belajar lemah lembut. Saya telah berhasil merubah dari 1-3 menit menjadi mau 10 atau 15 menit tergantung mau seberapa lama, selamat mencoba.


EmoticonEmoticon