SEKS DALAM PERNIKAHAN

Pernikahan adalah bersatunya laki-laki dan wanita dalam ikatan janji yang suci, sakral, bahkan sebuah ibadah. Perlu sekali untuk mengerti perbedaan-perbedaan ini sehingga kita lebih bisa menerima pasangan kita, bahkan bukan hanya menerima, tetapi membahagiakannya. Ada kebahagian dalam membuat orang lain bahagia. Apa yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai.


A. Sex dan Perasaan

Laki-laki Lebih mudah terangsang, dan bisa terangsang walaupun tidak jatuh cinta. Laki-laki bisa melihat foto atau gambar siapa saja (bisa anak buah, atasan, tentangga, teman) yang telanjang atau menonjol bagian dada/ payudara atau paha dan menjadi terangsang. Lain dengan wanita yang perlu terlibat perasaannya, untuk menjadi terangsang, karena wanita kuat perasaannya. Misal kalau seorang isteri paginya dimarah-marahi suaminya (atau anak lagi sakit), mana mungkin malamnya dia mau diajak hubungan suami-isteri. Bahkan sering terjadi, ketika seorang istri dimarahi, dibentak apalagi dimuka umum, sehingga perasaannya terluka, kecewa dan kepahitan, maka sebulan kemudian hormon belum produksi juga. Wanita jika perasaan terluka, hormon tidak produksi, bisa menjadi frigid, mau dikasih vitamin, minuman atau makanan apa saja seperti gunung es yang tidak ada effeknya.

Lain dengan laki-laki yang paginya bisa saja dongkol, begitu malam dia lihat isterinya ganti baju di depan matanya, maka niatpun bisa timbul dan dongkol dengan segera bisa hilang.

Wanita dengan otak kanannya yang besar, otak kanan yang berhubungan dengan kinerja perasaan, intuisi, membuat wanita menghubungkan seluruh kehidupannya dengan perasaannya. Wanita merangkai bagian satu dengan bagian lain dalam kehidupan ini dengan perasaannya. Karena itu penting sekali bagi suami untuk menjagai perasaan istri. Wanita perlu dipuaskan perasaannya sebelum dipuaskan tubuhnya.


B. Sex dan Uang

Pepatah mengatakan “Dimana hartamu disitu hatimu”. Maka ada saran, kalau mau mencintai isteri lebih dan lebih lagi, sederhana saja, berikan hartamu pada isterimu. Laki-laki mau memberikan uangnya dengan murah hati, dengan royal kalau dia dilayani kebutuhan sexualnya. Sex merupakan hal yang penting dalam dunia laki-laki.

Wanita merasa berarti kalau dia dipercaya, dan bukti nyata kalau dia dipercaya adalah wewenang mengelola keuangan. Wanita akan bahagia kalau pegang uang, wanita damai sejahtera kalau dompetnya ada isinya dan tabungannya saldonya cukup untuk 3 bulan kedepan. Wanita mudah redam amarahnya kalau diberi hadiah, diberi uang atau pemberian lainnya. Wanita perlu merasa bahagia untuk tergerak melakukan hubungan sexual.

Mana telor dulu apa ayam dulu? Kalau engkau seorang wanita, layani kebutuhan sex suamimu dengan baik, engkau akan mendapatkan apa yang engkau inginkan, kalau engkau suami, berikan uangmu pada isterimu, engkau akan mendapatkan apa yang engkau inginkan. Isteri usahakan untuk mencintai pribadi suamimu dan bukan uangnya, suami jangan cintai uang hasil keringatmu, tetapi isterimu. ‘Akar segala kejahatan adalah cinta uang’.

Suami dan isteri menikah bukan hanya untuk menjadi satu daging/ sex , tetapi juga satu jiwa dan satu aset. Suami dan isteri perlu menjadi ‘teman hidup’ bagi pasangannya dan bukan hanya teman tidur. Teman hidup berarti ada keterbukaan, ada kepercayaan satu dengan lainnya termasuk dalam hal keuangan. Tidak seharusnya ada berbagai istilah seperti; ‘uang laki-laki’ ‘uang bawah bantal’ untuk menggambarkan uang untuk dana taktis, uang yang tidak diketahui oleh pasangannya.

Tentu kita harus berhikmat jika pasangan seorang ‘penjudi’ ‘pemboros’ uang belanja satu bulan bisa habis satu minggu dan selanjutnya pinjam sana sini, ngebon di warung, gosok credit card dan tidak bisa bayar. Didik pasanganmu untuk mengatur keuangan, diskusikan bersama apa saja anggaran keuangan rumah tangga dengan dana yang ada.



C. Sex dan Sentuhan

Wanita memerlukan sentuhan lebih dari pada yang laki-laki mengertinya. Sentuhan dalam kehidupan sehari-hari seperti digandeng tanggannya, dirangkul, digandeng waktu berjalan di jalan atau di plaza. Wanita memerlukan sentuhan sebagai kebutuhan yang utama, sebagaimana kebutuhan makan dan minum. Laki-laki jangan menyentuh wanita hanya dalam rangka untuk ke arah sex saja. Sentuhlah juga sebagai ungkapan perhatian, sebagai ucapan selamat pagi, sebagai ungkapan terima kasih dan untuk itu sentuhlah dengan memegang, menepuk atau mengelus punggung atau bahkan mengecuk kening atau jari.

Wanita memiliki kulit yang 10X lebih peka daripada kulit pria. Peka terhadap kotoran yang ada di kulitnya, kadang juga lebih sensitif terhadap serangga, makanan dan hal lainnya, sehingga ketika wanita kulitnya sudah merah dan bentol bentol, sementara pria tidak apa apa. Wanita dengan kulitnya yang sensitif suka disentuh, tetapi jangan mendesak dan jangan kasar.

Sentuhan bisa merupakan ungkapan keakraban, keintiman, support. Sebenarnya laki-lakipun akan merasa senang dengan ‘disentuh’ seperti bersalaman atau tepukan di pundak. Baik dalam persahabatan pergaulan secara umum maupun dalam hubungan suami istri. Hanya wanita memerlukan sentuhan dalam dosis yang lebih tinggi dari laki-laki. Laki laki sangat menyukai kata kata ‘encouragement’ kata kata yang ‘mendorong’ atau ‘membangun’.

Saya cukup ingat bagaimana manager saya di Astra Export dulu sering menepuk punggung saya atau menjabat salam sambil mengatakan; “God Luck” jika saya mau menemui relasi, buyer atau berangkat pameran dagang, ataupun pergi ke daerah untuk ‘sourching’, mencari suplier. Ini hal yang cukup saya kenang dari atasan saya yang sekarang akhirnya juga menjadi partner saya hingga sekarang ini (2005) dalam IFA Club setelah kami keluar dari Astra Export tahun 1992 lalu.

Manusia memang memiliki kebutuhan untuk ‘disentuh’, jadi sentuhlah pasanganmu. Penuhi kebutuhannya dan bahagiakan dia.


D. Sex dan Kata-kata Verbal

Banyak laki-laki tidak mengerti bahwa wanita memerlukan kata-kata verbal ungkapan cinta. Banyak laki-laki bukan belajar bangaimana mengungkapkan cinta dengan kata-kata, tetapi sibuk mengejar berbagai obat kuat.

Banyak laki-laki yang berpikir bahwa saya mencintai isteri saya dengan perbuatan saya, saya bekerja, saya mencari nafkah dan saya tidak menyeleweng, tidak berjudi dan berbuat yang aneh-aneh. Ini memang baik, tetapi tidak cukup! Wanita perlu mendengar. Wanita perlu dipuaskan hatinya dan lubang kepuasannya adalah telinganya!! Setelah hatinya terpuaskan, wanita baru bisa terpuaskan biologisnya, mencapai orgasme saat bercinta. Wanita butuh ‘jatuh cinta’ untuk terangsang. Wanita butuh kata kata verbal untuk membangkitkan cintanya.



E. Sex dan Waktu



Laki-laki 90% dimuka bumi cukup dengan dua atau lima menit untuk mencapai kepuasan, mencapai ejakulasi, mencapai orgasme, wanita butuh waktu lebih lama (9-15 menit)

Banyak laki-laki menyalah artikan hal ini dengan mengejar berbagai obat kuat, yang akan membuatnya ‘long life’ tahan lama sehingga bisa bertempur cukup panjang. Tidak selalu harus demikian arti konsep hal ini. Kalau wanita butuh waktu lebih lama untuk puas, maka waktu itu bukan ‘waktu tempur’nya, tetapi ‘pendahuluannya’.

Pendahuluan yang bisa berupa ‘bercakap-cakap’, ngobrol, atau dipijitin sambil didengar ceritanya. Pendahuluan bahkan bisa dimulai ketika bangun pagi, berikan perhatian dan ‘terima kasih’ atas apa yang dilakukan pasanganmu pagi itu, Jam istirahat siang telephone/sms-lah ke rumah/ pasanganmu, makan malam bersama, dengan saling menatap dan menyampaikan kata-kata pujian, kata-kata penguatan, encouragement. Dilanjutkan dengan menonton TV bersama sambil mengobrol dan saling menyentuh.

Ini membuat wanita intim secara jiwa, secara perasaan dan ini diperlukannya untuk intim secara daging, secara sexual. Wanita perlu dipuaskan kebutuhan-kebutuhan emosinya.

Memang wanita senang dengan ‘surprise’ jika itu berupa hadiah, pemberian, tetapi wanita pada umumnya tidak siap untuk bercinta secara mendadak, tanpa sinyal-sinyal terlebih dahulu. Wanita pada umumnya akan menolak atau akan dengan enggan melakukannya jika tiba-tiba di tengah malam ada ‘serangan’ mendadak, atau pagi-pagi ada ‘serangan fajar’.


F. Sex dan Kepuasan

Ada perasaan puas setelah kita melakukan hubungan sex. Tetapi sebenarnya kepuasan ini tidaklah maksimal jika tidak ada perasaan cinta yang terlibat. Sex akan menghasilkan persaan puas yang maksimal jika saling memberi respons, saling menginginkan dan melakukannya sebagai ungkapan kerinduan, ungkapan keintiman dan ungkapan kasih cinta.

Sex akan membosankan dan mencapai kejenuhan jika masuk dalam rutinitas, bahkan dalam keterpaksaan, yang satu merasa dimanfaatkan yang lainnya dan merasa sebagai alat pemuas nafsu belaka.

Karena itu setiap orang harus belajar bagaimana cara memuaskan pasangannya, dan untuk itu bisa dengan membicarakannya, apa dan bagaimana yang membuatnya enak, tidak sakit, apa dan bagaimana yang membuatnya senang.

Cukup banyak juga wanita yang cukup bahagia, dengan bisa membahagiakan dan memuaskan suaminya.


EmoticonEmoticon