PERBEDAAN PRIA & WANITA : Masa Lalu dan Masa Depan

Pria hidup dalam masa k depan, berbicara tentang rencana, visi, sedangkan wanita cukup banyak atau mayoritas hidup dalam masa lalu dan kini. Pria akan dengan mudah melupakan hal-hal masa lalu yang mengecewakan sekalipun, tetapi tidak dengan wanita. Wanita kuat di perasaan, mengenang dengan jelas dan menyimpan perkara masa lalu.

Ada pasangan konseling, lalu mulai dilayani, si wanita akan mulai bercerita; “Pak suami saya menyakiti saya dia tendang saya pukul saya, dia kasar dan keras pak” “Kapan bu?” “ Duluuuuuuuuuu….pak sudah beberapa kali” “Kemarin ya bu” “Bukan pak duluuuuuu” “ Oooo minggu lalu?” “Bukan pak duluuuuuuuuu” “Ooo dulu, kenapa nangisnya sekarang?” “Karena tadi kami bertengkar dan saya ingat sejak duluuuuu dia memang menyakiti saya pak” Dan ternyata dia sedang menceritakan kejadian tahun lalu, lima tahun lalu, kejadian masa lalu.

Lalu saya bertanya pada suaminya: “ Betul ya pak? Bapak pukul dan tendang ibu?” “Tidak pak” “Kata ibu dulu” “Wahhh pak kalau dulu ya saya sudah lupa pak...itu sudah lama, saya sudah tidak ingat persisnya kapan dan bagaimana…. Tetapi pak saya hari ini janji… di waktu yang akan datang… saya tidak akan mengulangi lagi” Lalu saya berkata kepada ibu itu :“Bu ... Bapak janji hari ini, yang akan datang tidak lagi, jadi maslahnya kita selesaikan hari ini ya bu” “Tapi pak duluuuu dia juga pernah berjanji dan dia langgar lagi”

Pria hidup dalam fenomena waktu masa kini dan masa depan. Yang penting bagi pria adalah sekarang kita harus bagaimana, jangan terlalu melihat dan mengungkit yang dulu, kalau yang dulu diungkit-ungkit kapan masalah akan selesai? Ini pola pikir laki-laki secara umum karena laki-laki kuat otak kirinya, kuat pikirannya. Wanita dengan kuatnya perasaannya, masa kini terangkai dengan kuat dengan masa lalu. Wanita hidup dalam fenomena waktu kini dan lalu, sekarang dan dulu.

Sementara Pria sibuk dan bersemangat, bergairah dengan rencana kedepan, rencana buka usaha baru, meluncurkan produk baru, merancang trip berikutnya, isteri sibuk bernostalgia masa lalu. Wanita mulai mengingat-ingat kegagalan masa lalu dan repotnya urusan yang sekarang ini saja belum selesai, kuatir akan gagal dan mulai merasa cemas dan tidak merasa damai sejahtera.

Banyak isteri tidak bisa menjadi teman bicara yang baik, kalau diajak bicara masa depan dan rencana kedepan. Banyak isteri yang berkata: “Yang ini (sekarang) saja belum tertangani dengan baik dan sudah mau yang baru lagi” “Sekarang saja kamu sudah tidak ada waktu untuk saya dan anak-anak, apalagi nanti” “Yang penting sekarang yang sudah ada saja ditangani dulu dengan baik”

Itulah sebabnya banyak pernikahan hancur ditengah tengah maju dan berkembangnya usaha. Ketika masih susah suami istri bersatu, tetapi ketika mulai berkembang dan suami mulai sibuk dengan ‘masa depan’ maka istri sibuk bekerja dan repot untuk ‘masa kini’ sambil melihat kejadian gagal masa lalu. Istri melihat rencana masa depan suami hanya sebagai ‘tambahan kerepotan’ yang sudah mulai terasa saat ini.

Saran saya, para wanita belajarlah untuk menjadi teman bicara yang baik untuk berdiskusi hal-hal akan datang, rencana kedepan dll, attitude positif, jika engkau selalu frontal, selalu ‘tidak’ ‘jangan’ selalu beroposisi, nanti suami malas bicara dengan istri, lebih baik bicara dengan sekretaris di kantor dan dia yang akan menjadi ‘penolong’ baginya. Suami juga butuh teman bicara. Para wanita belajarlah untuk mengampuni, dan melupakan masa lalu.

Saran saya hai para suami, belajarlah untuk berbicara dengan istri, dengan mulai ‘mendengar’ sarannya, usulnya hingga ia selesai berbicara. Atau bahkan mulailah dengan meminta pendapatnya terlebih dahulu mengenai suatu hal, itu akan membuat dia merasa dihargai sebagai pribadi, merasa berarti dan penting, baru kemukakan pendapatmu pribadi, tanpa menyalahkan atau meremehkan pendapatnya.

Saling belajarlah untuk berterima kasih atas sarannya dan baru lanjutkan, tetapi kalau menurut saya begini, bagaimana ya? Masalah pernikahan 90% diawali oleh masalah komunikasi. Masalah komunikasi karena perbedaan pendekatan. Saya berharap dengan mengerti hal ini kita akan lebih menyesuaikan dan menerima pasangan kita dan hidup lebih bahagia.


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)