PERBEDAAN PRIA & WANITA : Mulut dan Perut

Wanita kuat mulutnya dan pria kuat perutnya. Sangat mudah untuk membuktikan apa yang saya katakan ini, misal dalam sebuah pesta pernikahan, arisan atau pertemuan, maka jika terdapat banyak sekali menu, wanita akan berleliling untuk ‘mencicipi’ memuaskan bibirnya. Pria bukan keliling mencicipi, tetapi mengambil dan segera makan banyak-banyak untuk mengenyangkan dan memuaskan perutnya. Jika sudah selesai makan, banyak pria berkata kepada isterinya; “Ma yok kita pulang” Kenapa pulang? Karena sudah makan. Bagi pria, kalau sudah makan, berarti acara sudah selesai, jadi mari kita pulang. Lain dengan wanita, bukan berarti acara sudah selesai walaupun sudah selesai makan, karena dia belum ‘berbicara’ dengan si-A dengan si-B, masih mau ngomong sana dan ngomong sini, dsb.

Bahkan begitu kuat mulut seroang wanita ada seorang psikolog mengatakan tentang hukum 500 kata. Menurut psikolog tersebut, wanita satu hari harus berbicara 500 kata. Jika seorang wanita belum berbicara 500 kata, dia akan BeTe, (Bad Tempered), gelisah (hampir sama kalau laki-laki belum makan!). Karena itu saya sarankan kepada para ibu-ibu banyaklah berdoa, (Jangan banyak cerewet, tetapi banyak berdoa, itulah istri yang soleh),berdoa, menyanyi dan berdoa sampai melampaui 500 kata !! Lampaui itu sebelum suami pulang kantor. Engkau akan damai sejahtera dalam menyambut suamimu pulang, dan tidak BeTe, tidak keburu buru pingin bicara nyerocos yang sering membuat laki-laki pusing mendengarnya.

Saran praktis lainya, kalau suami pulang, jangan diajak banyak bicara, tetapi ajak makan dulu, sebab laki-laki gelisah kalau sedang lapar. Bahkan ada suami yang datang kepada saya dan berkata: “Pak saya kalau lapar bukan hanya gelisah pak tapi badan ini gemetar!”

Kebalikkannya hai para pria sekali lagi, dengar isterimu. Dengarkan dia berbicara dan berbicara dan terus berbicara sampai dia melampaui 500 kata. Dengan mendengar, tanpa saran dan komentar, sangat sederhana, dengarkan!! Maka sebenarnya 50% masalah wanita sudah selesai dengan didengar!. Wanita akan merasa damai sejahtera kalau dia didengarkan, kalau dia sudah berbicara, dan dia perlu melampaui 500 kata! Bahkan banyak wanita menceritakan masalahnya bukan untuk meminta nasihat atau saran, sayang suami buru buru berkata, sudahlah sudahlah...nasihat saya......, sudahlah jangan diperpanjang nasihat saya.... Dan istri segera berkata: “Sebentar Pa... dengarkan dulu” Ini terjadi karena istri sebenarnya hanya perlu ’berbicara’ dan bukan perlu ‘nasihat’.

Wanita berbicara bukan untuk memberikan informasi, tetapi untuk ‘mengejar omset 500 kata sehari’ wanita berbicara untuk ‘berbicara’ untuk berkomunikasi membangun hubungan. Banyak suami membentak istrinya ketika istri mulai berbicara hal anak, tetangga atau hal lainnya yang suami sudah tahu. “Diam ma..! saya sudah tau!” “ Sudah sudah... jangan banyak bicara saya sudah tau” Dan istri menyahut “Iya tapi saya mau ngomong...!”

Jadi tugas suami, sebelum melakukan tugas-tugas kelelakian lainnya, tugas ke-pria-an lainnya, tugas sebagai suami ataupun sebagai ayah, atau sebagai pemikir, penasehat dan pengambil keputusan, sebelum melakukan tugas lainnya, seorang suami HARUS MENDENGAR. Banyak masalah selesai, bahkan tidak timbul masalah jika kita mau MENDENGAR.

Suami dengarkan isterimu, sediakan waktu, untuk mendengar isterimu. Jangan biarkan orang lain yang tekun mendengarkan isterimu, jangan biarkan sopir, tukang kebun, temannya di kantor, yang lebih banyak mendengarnya. Itu celah untuk kejatuhannya.

Repotnya dunia ini, banyak suami pulang kerja, pulang kegiatan sosial atau olah raga dalam keadaan belum makan, lapar, bertemu dengan isteri sang seharian belum bicara. Orang gelisah ketemu orang BeTe, berdua peka maka hari hari pernikahan akan dipenuhi dengan pertengkaran.

Hai suami kalau engkau mengasihi isterimu, maka dengarkan!! Intim bagi wanita adalah ‘ngobrol’. Intim bagi wanita berarti persahabatan, intim bagi wanita adalah hubungan batin, intim bagi wanita adalah didengarkan dimengerti dan diperhatikan. (Sementara bagi laki laki intim berarti sex). Dengan ‘ngobrol’, maka akan terjalin keintiman emosi, yang penting bagi wanita.


EmoticonEmoticon