PERBEDAAN PRIA & WANITA : Partial dan Kesinambungan

Wanita merangkai bagian satu dengan lain dalam kehidupannya dengan perasaanya. Pria lebih obyektif dalam memilah milah dan memisahkan bagian kehidupan yang memang tidak berhubungan. Kalau kehidupan ini ruangan, maka wanita hidupnya di sebuah aula dimana semua ada dalam satu kehidupan, ya ruangan itu, sedangkan pria hidup dalam rumah dengan banyak kamar-kamar.

Wanita menikmati film, sinetron bersambung. Pria lebih suka melihat film yang selesai saat itu juga. Kalau wanita bekerja di kantor, dimarahi bossnya, prestasi lagi jelek atau target tidak tercapai, atau ketiga anaknya seharian marah-marah, lalu malam hari suaminya berkata; “ma... ma.....” (mau mengajak bercinta), istri menjawab;” ogah ah” “Mengapa nggak mau?” “Saya nggak mut” “Mengapa nggak mut” “Tadi aku dimarahi bosku di kantor!” “ ya ampun...! mah yang marah khan bos mu bukan aku!”

Wanita akan terdistorsi ‘moot’nya untuk bercinta jika salah satu bidang kehidupannya bermasalah. Itulah sebabnya kenapa suami harus mendengar istri, karena istri perlu menenangkan perasaanya dengan bercerita. Mayoritas wanita juga disenangkan dengan mendengar cerita atau hal-hal lucu/ joke yang segar yang bukan mengada ada, yang bukan menyindir.

Suami perlu menjaga perasaan istri dengan tidak memarahi / menyalahkan/ memojokkan didepan umum. Suami perlu membangun ‘persahabatan’ , ‘hubungan’ psikologis dengan istri, untuk membantu dia lebih stabil karena merasakan proteksi dengan memiliki sahabat yaitu suaminya.

Suami hanya memikirkan dan melakukan satu hal dalam satu waktu, laki-laki mau konsentrasi mendengar berita di TV dan jangan diganggu karena bisa marah. Kalau anda mengajak laki-laki saat mencukur , maka dagunya bisa berdarah, saat dia memalu paku bisa jarinya yang kena atau saat mengemudi maka kelewatan dimana seharusnya belok. Sementara wanita bisa mendengar lagu atau berita, sambil bercerita sementara tanganya mengoleskan lipstik ke bibirnya. Otak kanannya yang mengatur sinergi berkembang dengan baik.


EmoticonEmoticon