Setiap zaman memerlukan kecerdasan yang lebih tinggi untuk tingkat keberhasilan yang sama.
Lima puluh tahun yang lalu, seorang lulusan Diploma, bisa saja menjadi terpandai di kecamatannya dan menjadi tokoh atau Camat, sedangkan saat ini banyak Diploma jadi buruh. Tahun 1945-1955 Indonesia dibuat tergagum-kagum dengan Ir. Soekarno, seorang insinyur, dia manusia langka di Indonesia saat itu, dan tidak heran jika banyak orang tua zaman itu ingin anaknya seperti Soekarno, menjadi insinyur. Saat ini berapa ribu insinyur menganggur.
Dekade selanjutnya, banyak orang ingin menjadi dokter, tetapi saat ini banyak insinyur dan dokter akhirnya setelah lulus kuliah memilih berdagang, berpolitik ataupun profesi lainnya, yang secara riil bisa membuat makmur atau senang.
Ketika syarat minimal anggota DPR dan MPR RI tahun 2004 dibuat minimal SLTA maka banyak Caleg yang kelabakan bahkan dimana mana merebak ijasah palsu, karena hal itu bukan menjadi syarat pada zaman sebelumnya.
Zaman berubah, sekolah menjadi kewajiban, sekolah unggul dimana mana, jutaan orang menjadi sarjana bahkan doktor. Setiap level bidang kehidupan mencari orang yang tepat dan profesional, setiap bidang kehidupan memerlukan orang yang pandai. ‘Office Boy’ atau tukang sapu di perkantoran saja minimal SMA. Karena itu jika kita mau membangun sebuah generasi baru, jika kita ingin anak-anak kita berhasil kehidupannya, tidak bisa tidak memang kita harus menyekolahkan mereka, mendorong mereka untuk meraih tingkat pendidikan yang tinggi dan semakin tinggi, semakin special di bidangnya. Adakah harapan bagi mereka yang tidak memiliki gelar dimasa datang? Baca saja terus buku ini hingga selesai!
ZAMAN BERUBAH

Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon