Pria mementingkan posisi, jabatannya, karena itu sangat berarti bagi makna hidupnya, status sosialnya. Pria merasa berarti dan bahagia kalau dia memiliki posisi, pekerjaan dan menghasilkan suatu karya, sedangkan wanita merasa berarti, bahagia kalau memiliki relasi, hubungan, wanita merasa aman dengan memiliki sahabat dan berumah tangga. Bahkan pria dengan senang naik jabatan dan tambah tanggung jawab, walaupun gajinya tidak naik, sementara istrinya berkomentar; “sibuk sibuk naik pangkat mending ada duitnya!”
Beberapa pria bahkan ada yang rela hubunganya dengan orang lain rusak, untuk mempertahankan posisi dan jabatannya. Hal semacam ini terjadi dalam berbagai sektor kehidupan, entah di partai politik dan perusahaan maupun yayasan hal semacam ini juga terjadi. Karena bagi pria posisi menjadi fokus perhatian, maka secara umum pria akan lebih terkesan egois daripada wanita.
Pria lebih berani untuk pindah kerja, pindah pekerjaan dan pindah kota untuk mendapatkan posisi baru yang lebih baik. Wanita akan banyak bergumul, bagaimana dengan sahabat-sahabat yang sudah dia miliki? Akankah saya mendapatkan di tempat yang baru?
Karena itu hai para suami, jadilah sahabat bagi isterimu! Dan hai para isteri hormatilah suamimu. Kalau seorang isteri bisa merasakan fungsi sahabat dan persahabatan dari suaminya, wanita akan bahagia dan merasa aman, bahkan akan memberikan respons kesetiaan, pengabdian yang luar biasa.
Soal posisi dan relasi inipun termasuk untuk areal tempat tidur dalam hal bercinta/ sex, berhubungan suami isteri. Pria berfantasi dan ingin mencoba berbagai macam posisi dan gaya dan lokasi yang baru. Ini penting bagi pemuasan fantasi pria, bagi wanita mungkin dia merasa bahwa suaminya aneh-aneh “Ah suami saya itu maunya begini, begitu, begini, begitu”. Wanita menghendaki relasi atau hubungan, hubungan dalam arti hubungan yang lebih erat, lebih dalam, lebih dimengerti, bukan hanya menjadi isteri, tetapi juga teman, hubungan untuk mendengar dan bercerita, untuk memiliki dan dimiliki.
Beberapa pria bahkan ada yang rela hubunganya dengan orang lain rusak, untuk mempertahankan posisi dan jabatannya. Hal semacam ini terjadi dalam berbagai sektor kehidupan, entah di partai politik dan perusahaan maupun yayasan hal semacam ini juga terjadi. Karena bagi pria posisi menjadi fokus perhatian, maka secara umum pria akan lebih terkesan egois daripada wanita.
Pria lebih berani untuk pindah kerja, pindah pekerjaan dan pindah kota untuk mendapatkan posisi baru yang lebih baik. Wanita akan banyak bergumul, bagaimana dengan sahabat-sahabat yang sudah dia miliki? Akankah saya mendapatkan di tempat yang baru?
Karena itu hai para suami, jadilah sahabat bagi isterimu! Dan hai para isteri hormatilah suamimu. Kalau seorang isteri bisa merasakan fungsi sahabat dan persahabatan dari suaminya, wanita akan bahagia dan merasa aman, bahkan akan memberikan respons kesetiaan, pengabdian yang luar biasa.
Soal posisi dan relasi inipun termasuk untuk areal tempat tidur dalam hal bercinta/ sex, berhubungan suami isteri. Pria berfantasi dan ingin mencoba berbagai macam posisi dan gaya dan lokasi yang baru. Ini penting bagi pemuasan fantasi pria, bagi wanita mungkin dia merasa bahwa suaminya aneh-aneh “Ah suami saya itu maunya begini, begitu, begini, begitu”. Wanita menghendaki relasi atau hubungan, hubungan dalam arti hubungan yang lebih erat, lebih dalam, lebih dimengerti, bukan hanya menjadi isteri, tetapi juga teman, hubungan untuk mendengar dan bercerita, untuk memiliki dan dimiliki.
EmoticonEmoticon